ABSTRAK
Pelaksanaan
Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Pada Pasien Menarik Diri Di Ruang Kenari
Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang kabupaten Malang. Syaironi
As’ad (2011) Karya Tulis Ilmiah Deskriptif, Program DIII Studi Keperawatan
Lawang Jurusan Keperawatan Politeknik Kemenkes Malang. Pembimbing (utama) : Albertus
Setijono, SST. MPd Pembimbing (pendamping) : Abdul Hanan, S.Kep.Ns, M.Kes
Kata kunci : komunikasi Terapeutik, Perawat, Menarik Diri.
WHO melaporkan bahwa penduduk Indonesia 2-3% pada usia 45-90 tahun banyak mengalami gangguan
jiwa menarik diri dan memerlukan perawatan di Rumah
Sakit. Pada klien menarik diri, komunikasi antara perawat dengan klien
mengalami banyak hambatan, hal ini disebabkan klien dengan menarik
diri cenderung menghindari untuk berinteraksi dan hubungan dengan orang lain,
sehingga klien sangat pasif,
disinilah letak peran perawat untuk melakukan komunikasi terapeutik antara
hubungan perawat-klien. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi
pelaksanaan komunikasi terapeutik oleh perawat pada pasien menarik diri. Desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Responden sebanyak 11 responden
terdiri dari perawat yang bekerja di Ruang Kenari Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang, diambil dengan teknik sampling jenuh pengambilan data
menggunakan kuisioner, setelah data terkumpul dianalisa menggunakan analisa
diskriptif. Hasil penelitian pelaksanaan komunikasi terapeutik oleh perawat
pada pasien menarik diri pada fase pra interaksi 72,72%, fase kerja 63,63%,
fase terminasi 45,46% berkriteria baik, namun pada fase perkenalan atau
orientasi 54,54% mengalami penurunan kriteria yakni cukup baik, sedangkan
pelaksanaan komunikasi terapeutik pada pasien menarik diri 63,63% berkriteria
baik. Perlu dipertahankan dan ditingkatkan pelaksanaan komunikasi terapeutik
oleh perawat pada pasien gangguan jiwa dengan melalui program-program
pendidikan dan pelatihan bagi perawat, untuk peneliti selanjutnya diharapkan melakukan
penelitian yang lebih komplek tentang pelaksanaan komunikasi terapeutik dan
melakukan pengkajian yang lebih mendetail pada faktor yang mempengaruhi
komunikasi terapeutik dalan praktik keperawatan sehingga memperoleh data yang
lebih akurat terutama tentang komunikasi terapeutik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar